Kamis, 03 Februari 2011

Sembilan Tahun Bertahan

Pada tahun 1995 bulan September dilahirkan anak perempuan di RS Permata Bunda, anak tersebut dilahirkan dengan keadaan sehat dan bobot badannya 3,5. Anak tersebut tinggal bersama kedua orang tuanya. Waktu ia sekolah di TK Pertiwi ia selalu di tungguin sama mamanya, tapi lama – kelamaan dia tidak ingin ditungguin lagi dan setiap hari sabtu dia selalu pulang ke kantor mamanya. Setelah lulus dari TK, dia ingin melanjutkan sekolahnya ke SD, tapi karna umur dia belum mencukupi akhirnya dia terpaksa untuk masuk ke TK Kartika II-26. Setiap dia pulang sekolah, rumahnya masih dibereskan. Dan kebiasaan dia sepulang sekolah pasti sepatunya belum dilepas.
“ Vi, sepatunya lepas dulu!” kata Mb Munah ( yang kerja di rumah)
“ iiihh… iya..” sahutnya sebel
Dia pun masuk rumah dan menaruh tasnya di kamar.
“ Mba…. Aku laper…” pintanya
“ ntar ya makanan belum mateng.” Jawab seorang mba – mba di dapur
“ tapi aku udah laper….!!”
“ ya udah adek makan cemilan yang dikulkas!”
“ gag mau…!!! Aku mau makan nasi..!!”
Waktu makan pun tiba……
“ dek, makan dulu yuk!!”
“ gag mau… udah gag nafsu makan.”
“ lah tadi mau makan?”
“ kan mau makannya tadi!! Mba sih kelamaan, jadinya udah nggak nafsu lagi.” Ngambeknya
“ ya udah kalau kamu sakit, jangan salahin mba ya…”
“ huh…..”
Jam tidur siang tiba….!!!
“ Vi, tidur siang dulu!”
“ iiiihhh aku nggak ngantuk tau..”
“ tapi kamu harus tidur siang!”
“ iihh dibilangin belum mau tidur juga..”
“ tapi kamu harus bobo…!!” tegas mba Munah ( lagi nyapu)
“ pokoknya aku belum ngantuk.. bawel banget sih…!!” sangking gregetannya dia memukul kepala Mba Munah dengan sapu di sampingnya.( parah banget yak?!).
Keesokan harinya dia main di ruang tengah sendiri, karena dia pingin banget hidungnya mancung jadinya jepit jemuran dia jepit ke hidungnya kurang lebih 15 menit. Setelah itu karena merasa sakit dia lepas jepitan tersebut. Akhirnya hidungnya mengeluarkan darah yang cukup banyak, karena dia takut bilang, langsung di usapnya dengan tissue. Lalu dia pun iseng memasukan sebuah mutiara ke dalam hidungnya, ternyata mutiara tersebut lenyap masuk ke hidungnya, dan dia tidak memberitahu ke kedua orang tuanya. Selain hal ini, dia juga pernah kekunci di kamar mamanya, gara – gara dia ngambek trus ngunci dirinya di kamar……eheheh… dia gag bisa buka kunci kamar. Dan akhirnya dia nangis dan nelpon mamanya di kantor. Rutinitas dia selalu begitu.
1 tahun kemudian…….
Sekarang dia gag sendirian, dia punya adik kecil yang lucu. Semenjak kelahiran adiknya, dia tambah manja gag karuan dan mamanya berhenti kerja dari perusahaan ekspor impor kopi, karna adiknya mengidap penyakit kuning. Tanpa terasa juga dia telah kelas 1 SD. Pertama kali dia masuk sekolah, dia dianter sama papa. Mulai mencari kelas sampe mobil anter jemput utuknya. Hari – hari pertama masuk sekolah dia masih ditungguin papa atau mamanya, tapi lama – kelamaan dia sudah bisa di tinggal. Dan semua kegiatan sekolah bisa di ikutinya bersama teman – teman barunya.
***********
5 tahun kemudian…………
Tanpa terasa sekarang dia berusia 11 tahun. Semakin dewasa dan dia termasuk murid yang eksis di sekolah, sering di tunjuk sama Pak Bono dan Pak Tyo dalam pelajaran beliau. Tapi pertengah tahun ajaran dia sering pusing dan hidungnya mengelurkan darah(mimisan). Dia pun menganggap biasa pusing tersebut, dia nggak pernah bilang ke orang tuanya. Kegiatan belajar di sekolah pun berjalan lancer tanpa hambatan dan setiap hari selasa, kamis, dan sabtu sekolah mengadakan pelajaran tambahan.
Sepulang latihan drumband di sekolah, dia dan teman – teman yang lain menyebrangi jalan protokol di depan SDN 2 Palapa. Tiba – tiba waktu dia menyebrangi jalan sebuah motor dengan kelajuan kencang menabrak dia, dan dia pun terjatuh tapi motor tersebut meninggalkannya dari tempat kejadian.

1 komentar:

  1. aduu vi .. ckckckckk.. baguuus ! lanjutin yakk ??
    di tunggu looh .. :)

    BalasHapus