Senin, 21 Maret 2011

Apakah dengan 4F Permasalahan Remaja akan Selesai?

Kerusakan pergaulan remaja kini semakin marak saja, berbagai kasus tindak criminal dilakukan oleh para remaja dari kasus narkoba, pembunuhan, perampokan, dan free sex. Apa penyebab dari semua itu? Pemirsa, mari kita mewawancarai seorang peneliti remaja, yaitu saudari Azka Nurina. Mengenai permasalahan pergaulan remaja saat ini.
Outline :
1. Fakta dan akibat pergaulan remaja
2. Faktor yang mempengaruhi
3. Solusi untuk mencegah rusaknya pergaulan remaja.
Tulis hasil wawancara……
1. bagaimana tanggapan anda, saat melihat remaja masa kini?
remaja saat ini sangat terpuruk, karena pergaulan yang sangat bebas. Sering kita lihat fakta – faktanya yang terungkap dalam media seperti kasus narkoba yang pengedar dan pemakainya remaja itu sendiri, lalu kasus free sex yang marak dikalangan remaja. Hasil survey Komnas Perlindungan anak, lebih dari 50% remaja putri sudah tidak memiliki keperawanannya lagi. Kasus aborsi yang terus meningkat, karena kehamilan yang tidak diinginkan, dan masih banyak lagi kasus – kasus yang dialami pada remaja. Selain itu remaja saat ini terlalu terbuai oleh mimpi – mimpi seperti Indonesia Idol, KDI, dan idol – idol lainnya. Terkadang remaja saat ini tidak bertanggung jawab atas perbuatannya.
2. Yang dimaksud bertanggung jawab itu apa?
Bertanggung jawab itu siap menanggung segala resiko yang telah diperbuat.
3. Apakah remaja saat ini sudah bertanggung jawab?
Tidak, faktanya remaja saat ini tidak pernah memikirkan masa depannya dan apa yang terjadi kedepannya. Mereka hanya memikirkan diri sendiri, dan kesenangan sesaat saja. Akhirnya mereka malas belajar. Tidak menginginkan pendidikan dan kerjaannya hanya bersenang – senang tanpa menghiraukan tanggung jawabnya sebagai remaja.
4. apa faktor dari terpuruknya remaja saat ini?
faktor yang mempengaruhi rusaknya remaja saat ini, dibagi menjadi dua :
1. faktor internal, yaitu faktor dari dalam diri remaja itu. Seperti, kurangnya iman dan kurangnya pengetahuan tentang kehidupan,
2. faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar, seperti lingkungan sekitar dan masuknya pola fikir barat. Sehingga perilaku yang ditonjolkan oleh remaja adalah hasil pola fikirnya yang rusak akibat serangan dari pemikiran barat, seperti 4F.
5. apakah 4F itu?
4F itu adalah fun, food, fashion, dan film. Maksud fun disini adalah cara bersenang – senang yang berasal dari budaya barat contohnyah clubbing, drunks, and free seks. Itulah cara bersenang – senang ala budaya barat yang berdampak negative bagi remaja. Begitu pula dengan foodnya yang sudah tidak terkontrol dan tidak terjamin lagi kehalalannya, lalu fashion yang jadi trend di kalangan remaja ini adalah fashion yang berasal dari barat yang sudah kita ketahui fashion tidak bermoral. Berpakaian tetapi telanjang, tidak menutup aurat, dan sebagainya. Termasuk perfilman yang sudah tercampuri oleh perfilman barat yang isinya terlalu banyak porno aksi dan pornografi yang dapat merusak pemikiran dan moral remaja.
6. Apa dampak bagi remaja?
dampaknya moral remaja gaya hidup menjadi liar dan bebas, tak terkendali dan seperti tidak memiliki aturan hidup. Berpilaku hanya untuk kesenangan sesaat dan tidak memikirkan kedepannya.
7. Lalu apa solusinya untuk remaja saat ini?
solusi formal yaitu membenahi sistem pendidikan yang mempersiapkan remaja dengan nilai – nilai islam, sedangkan non formalnya yaitu pembinaan terhadap remaja – remaja dengan mengikut sertakan kedalam kajian – kajian islami. Dalam maslah ini peran pemerintah juga penting. Peran pemerintah membatasi tayangan – tayangan yang didalamnya terdapat banyak pornoaksi dan pornografi, juga memblokir situs porno agar tidak dapat diakses kembali oleh remaja. Namun, peran dalam diri remaja itu harus ada, perubahan tidak akan terwujud meski banyaknya solusi dari luar tetapi rema itu sendiri tidak mau adanya perubahan. Oleh karena remaja harus memahami

Minggu, 27 Februari 2011

Menjadi Muslimah Sejati

Oleh : Savira Elistya Andani
Di zaman sepeti saat ini yang penuh dengan kebebasan banyak para wanita yang tidak memiliki ciri muslimah. Mereka bersikap tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh islam. Dalam masalah materi wanita muslimah seharusnya lebih mementingkan yang halal. Keimanan seorang wanita muslimah menjadikan dia mengucapkan kata – kata, jika diukur sama zaman sekarang sungguh berbeda. Muslimah sejati lebih senang kekurangan harta dan makanan daripada terjerumus ke api neraka. Pemahaman yang baik memberikan keyakinan bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah SWT, jika suaminya pergi untuk berjihad maka wanita muslimah tidak ada keraguan terhadap suaminya. Keyakinan seperti ini harus ada pada diri seorang muslimah, agar dunia ini tegak berdasarkan hukum islam. Dan hasil para muslimah harus ditumbuh kembangkan agar lebih baik dan islami. Dan benarlah perkataan seorang bijak yang menyebutkan bahwa, "Di balik setiap laki-laki yang hebat itu ada wanita yang hebat yang pula.”

10 Karakter Wanita Muslimah
 Salimul Aqidah yaitu bersih akidahnya dari sesuatu hal yang bisa menjerumuskan dirinya dari lubang kesyirikan.
 Shahihul Ibadah yaitu benar ibadahnya menurut AlQur'an dan Assunnah serta jauh dari segala Bid'ah yang dapat menyesatkannya.
 Matinul Khuluq yaitu mulia akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam.
 Qowiyul Jismi yaitu kuat fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Allah SWT.
 Mutsaqoful Fikri yaitu luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.
 Qodirun 'alal Kasbi yaitu mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
 Mujahidun linafsihi yaitu bersungguh - sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.
 Haritsun 'ala waqtihi yaitu efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT.
 Munazhom Fii Su'unihi yaitu tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.
 Naafi'un Li Ghairihi yaitu bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.
Mudah – mudahan dengan karakter wanita muslimah diatas, sebagai motivasi bagi kita untuk menjadi wanita muslimah sejati. Karena semua perbuatan di dunia akan diminta pertanggung jawaban kelak di akhirat. ALLAHUAKBAR……!!!
**********

Kamis, 03 Februari 2011

Sembilan Tahun Bertahan

Pada tahun 1995 bulan September dilahirkan anak perempuan di RS Permata Bunda, anak tersebut dilahirkan dengan keadaan sehat dan bobot badannya 3,5. Anak tersebut tinggal bersama kedua orang tuanya. Waktu ia sekolah di TK Pertiwi ia selalu di tungguin sama mamanya, tapi lama – kelamaan dia tidak ingin ditungguin lagi dan setiap hari sabtu dia selalu pulang ke kantor mamanya. Setelah lulus dari TK, dia ingin melanjutkan sekolahnya ke SD, tapi karna umur dia belum mencukupi akhirnya dia terpaksa untuk masuk ke TK Kartika II-26. Setiap dia pulang sekolah, rumahnya masih dibereskan. Dan kebiasaan dia sepulang sekolah pasti sepatunya belum dilepas.
“ Vi, sepatunya lepas dulu!” kata Mb Munah ( yang kerja di rumah)
“ iiihh… iya..” sahutnya sebel
Dia pun masuk rumah dan menaruh tasnya di kamar.
“ Mba…. Aku laper…” pintanya
“ ntar ya makanan belum mateng.” Jawab seorang mba – mba di dapur
“ tapi aku udah laper….!!”
“ ya udah adek makan cemilan yang dikulkas!”
“ gag mau…!!! Aku mau makan nasi..!!”
Waktu makan pun tiba……
“ dek, makan dulu yuk!!”
“ gag mau… udah gag nafsu makan.”
“ lah tadi mau makan?”
“ kan mau makannya tadi!! Mba sih kelamaan, jadinya udah nggak nafsu lagi.” Ngambeknya
“ ya udah kalau kamu sakit, jangan salahin mba ya…”
“ huh…..”
Jam tidur siang tiba….!!!
“ Vi, tidur siang dulu!”
“ iiiihhh aku nggak ngantuk tau..”
“ tapi kamu harus tidur siang!”
“ iihh dibilangin belum mau tidur juga..”
“ tapi kamu harus bobo…!!” tegas mba Munah ( lagi nyapu)
“ pokoknya aku belum ngantuk.. bawel banget sih…!!” sangking gregetannya dia memukul kepala Mba Munah dengan sapu di sampingnya.( parah banget yak?!).
Keesokan harinya dia main di ruang tengah sendiri, karena dia pingin banget hidungnya mancung jadinya jepit jemuran dia jepit ke hidungnya kurang lebih 15 menit. Setelah itu karena merasa sakit dia lepas jepitan tersebut. Akhirnya hidungnya mengeluarkan darah yang cukup banyak, karena dia takut bilang, langsung di usapnya dengan tissue. Lalu dia pun iseng memasukan sebuah mutiara ke dalam hidungnya, ternyata mutiara tersebut lenyap masuk ke hidungnya, dan dia tidak memberitahu ke kedua orang tuanya. Selain hal ini, dia juga pernah kekunci di kamar mamanya, gara – gara dia ngambek trus ngunci dirinya di kamar……eheheh… dia gag bisa buka kunci kamar. Dan akhirnya dia nangis dan nelpon mamanya di kantor. Rutinitas dia selalu begitu.
1 tahun kemudian…….
Sekarang dia gag sendirian, dia punya adik kecil yang lucu. Semenjak kelahiran adiknya, dia tambah manja gag karuan dan mamanya berhenti kerja dari perusahaan ekspor impor kopi, karna adiknya mengidap penyakit kuning. Tanpa terasa juga dia telah kelas 1 SD. Pertama kali dia masuk sekolah, dia dianter sama papa. Mulai mencari kelas sampe mobil anter jemput utuknya. Hari – hari pertama masuk sekolah dia masih ditungguin papa atau mamanya, tapi lama – kelamaan dia sudah bisa di tinggal. Dan semua kegiatan sekolah bisa di ikutinya bersama teman – teman barunya.
***********
5 tahun kemudian…………
Tanpa terasa sekarang dia berusia 11 tahun. Semakin dewasa dan dia termasuk murid yang eksis di sekolah, sering di tunjuk sama Pak Bono dan Pak Tyo dalam pelajaran beliau. Tapi pertengah tahun ajaran dia sering pusing dan hidungnya mengelurkan darah(mimisan). Dia pun menganggap biasa pusing tersebut, dia nggak pernah bilang ke orang tuanya. Kegiatan belajar di sekolah pun berjalan lancer tanpa hambatan dan setiap hari selasa, kamis, dan sabtu sekolah mengadakan pelajaran tambahan.
Sepulang latihan drumband di sekolah, dia dan teman – teman yang lain menyebrangi jalan protokol di depan SDN 2 Palapa. Tiba – tiba waktu dia menyebrangi jalan sebuah motor dengan kelajuan kencang menabrak dia, dan dia pun terjatuh tapi motor tersebut meninggalkannya dari tempat kejadian.

Jumat, 10 Desember 2010

Rutinitas Anak Asrama

Pagi yang dingin bikin males bangun anak – anak asrama Insantama, tapi karna di kamar Khodijah ada Bu **** jadinya kita semua harus bangun jam setengah 4 pagi. Tapi yang paling enak itu kamar anak – anak SMP, coz mereka nggak ada muadibah. Nggak tau kenapa ntu Bu **** hobi banget bangunin anak SMA, dari pada anak SMPnya. Akhirnya kita semua turun ke aula untuk sholat tahajud dan sholat subuh, tapi masih banyak anak – anak asrama yang ngelanjutin tidurnya di aula sampai adzan subuh bunyi. Apalagi kalo yang adzan si BABA ONTA di jamin anak – anak langsung bangun, coz nggak tahan sama suaranya yang cempreng..(sambil tutup kuping tuh).
Biasanya kita selesai sholat subuh kita ada pelajaran nahwu, khusus anak SMA mereka di bimbing sama Pak *****, kalo anak – anak ngantuk waktu pelajaran nahwu obatnya Cuma dua, mau tau apa aja obatnya biar nggak ngantuk??? Obatnya gampang banget cuman makan permen kalo nggak mempan juga biasa di sangkutin tentang fikih, apalagi kalo fikihnya ngebahas tentang nikah. Dijamin 100% muridnya pada melek, apalagi si Ciripa paling semangat kalo dah bahas tentang nikah. Nahwu biasanya selesai jam setengah 6 tuch, anak – anak SMP banyak yang lom selesai nahwunya, coz mereka di bimbing sama suaminya Bu *******. Biasanya nich anak – anak berebut kamar mandi. Aku kamar mandi 1, aku 2, aku 3, aku 4, aku 2..... iiih kamar mandi dua itu aku tau. Ya udah aku ba’daki kamu ya...!? abis aku ada......dst.(termasuk aku sering rebutan juga loch....wkwkwk). Trus biasanya kita sekitar jam setengah 7 pagi go to school( sok basing ya), tapi sebelum ke kelas kita sarapan dulu di depan kantin. Walaupun kami nggak punya tempat makan khusus, tapi kami fun – fun aja nggak ada protes dari sana – sini. Biasanya sebelum masuk kelas kita apel dulu tuch di depan kelas. Yang nyiapin barisan akhwat selain ketua kelas kita yaitu Indah Kalalo, eh salah yang bener Indah Setya( yang selalu setya sama kita – kita.....hehehehe) yang nyiapin selalu bergilir urut absen kelas, tapi beda sama anak kelas sebelah yang nyiapin barisan itu – itu aja. Mau tau siapa yang sering nyiapin barisan ikhwan?? Lagi – lagi si BABA ONTA yang nyiapin, apalagi dengan suaranya yang sok galak...........
Kita juga dikasih pengarahan sama Kepsek kita yang di fansin berat sama Nasi(nama bekennya) selain dari Kepsek kita juga dikasih nasehat sama Ustadz yang paling eksis ( sapa lagy kalo bukan Pak Muhib). Abis baris biasanya sebagian dari anak – anak akhwat langsung menuju tempat favorite mereka, mana lagi selain KANTOR SMA......!!!! entah apa yang bikin mereka betah disana...?? setiap kalo ada pelajaran kosong atau apalah pasti tempat pelariannya nggak jauh – jauh dari kantor. Trus kalo hari libur atau hari – hari biasa pasti banyak yang nyariin “ Mr. ******* mana?” nggak dari kalangan SMA atau SMP, semuanya pasti nyariin Mr. *******( orang kedua Eksis di Intam), sampe” di mejanya di tulis ISTIRAHAT, biar nggak diganggu sama kita – kita. Yach biasalah anak – anak asrama kalo nggak ada Mr. ******* kurang afdhol gitu dech, coz semua urusan asrama dan sekolah di tanganin sama dia seorang( kasian yach......)

Senin, 15 November 2010

Firasat Mama...............

Senin,15 November 2010......
jam menunjukan pukul 16.00 WIB
aku nemenin tante ke kampus....trus aku disuruh ngambil motor di bengkel honda Kedaton....
untuk kesana akhir.a aku memutuskan untuk naek angkot warna biru... waktu sampai di halte kampus aku menumpangi angkot warna biru, sebelum aku naek, aku nanya " Bang Umitra ya?"...
abang angkotnya jawab," iya". ya sudah aku naek ke angkot tersebut.
waktu naek angkot aku punya firasat gag enak.....tadinya aku mau turun lagi, tapi aku tetep di angkot itu....
angkot pun jalan.......waktu jalan firasatku tambah gag enak....
ternyata angkot itu nggak lewat Umitra.....aku malah di ajak muter" lewat pramuka, trus lewat bunderan radin intan......
waktu di bunderan radin intan di angkot itu cuman aku cewek satu - satunya.....
aku dah ketakutan...mau turun, tapi gag tau mau naek kendaraan apa??
akhirnya aku memutuskan untuk tetap di angkot itu......
tiba - tiba mama nelpon aku.....
aku angkat telp dari mama....
mama nanya "dimana vi??"
"di angkot ma"
"mau kemana?"
"mau ngambil motor di Honda"
"ya udah hati - hati ya, nak"
" ya, ma"
percakapan aku dan mama pun terputus...
ternyata sekian lama aku diangkot, aku kembali lagi ke kampus.....
aku berhenti depan kampus dan jalan sampai dealer Honda....
selesai ngambil motor.....aku kembali ke kampus untuk jemput tete....
waktu di kampus aku bilang " tete, ponakanmu ni kesasar naek angkot..."
temen - temen teteku ketawa......
waktu pulang teteku cerita ke mama...trus mama bilang" gag tau kenapa mama pingin nelpon ila. trus waktu denger ila di angkot mama langsung ada firasat aja.....mama jga doain ila"
ternyata bener anak mama di bawa muter - muter sama angkot......''


coba kalo aku gag jawab telpon mama....apa jadinya aku di angkot sendirian cuman ada supir ma kernet aja....lewat jalan yang gag ku kenal lagi

Pengorbanan Seorang Ibunda untuk Anandanya

Berikut sebuah cerita motivasi tentang kasih sayang seorang ibu.
Apa sumber motivasi terbesar dalam hidup? Mungkin jawaban yang tepat adalah CINTA!! Cinta di sini bukan hanya berarti hubungan sepasang insan berlainan jenis, namun lebih kepada cinta universal.  Cinta seorang ibu / ortu pada anaknya atau sebaliknya.. Inilah kekuatan terbesar yang dimiliki yang bisa menjadi sumber motivasi bagi semua orang.
Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bahagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———-KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia dapat memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan suduku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DUA

Sekarang aku sudah masuk Sekolah Menengah, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak mancis untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kepentingan hidup. Di kala musim sejuk tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak mancis. Aku berkata : “Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, aku tidak penat” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi loceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus!” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE EMPAT
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai keperluan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang pakcik yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE LIMA
Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pencen. Tetapi ibu tidak mahu, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya ada duit” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE ENAM
Setelah lulus dari ijazah, aku pun melanjutkan pelajaran untuk buat master dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universiti ternama di Amerika berkat sebuah biasiswa di sebuah syarikat swasta. Akhirnya aku pun bekerja di syarikat itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mahu menyusahkan anaknya, ia berkata kepadaku : “Aku tak biasa tinggal negara orang” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TUJUH
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanser usus, harus dirawat di hospital, aku yang berada jauh di seberang samudera atlantik terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perit, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DELAPAN.
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : “Terima kasih ibu..!” Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktiviti kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan pasangan kita. Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita, risau apakah dia sudah makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita? Risau apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau apakah orangtua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi… Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.

Jumat, 05 November 2010

Pentingnya Peran Orang tua terhadap Pendidikan Anak di era Moderenisasi

Anak adalah anugerah dari sang pencipta, orang tua yang melahirkan anak harus bertangung jawab terutama dalam soal mendidiknya, baik ayah sebagai kepala keluarga maupun ibu sebagai pengurus rumah tangga. Keikutsertaan orang tua dalam mendidik anak merupakan awal keberhasilan orang tua dalam keluarganya apabila sang anak menuruti perintah orang tuanya terlebih lagi sang anak menjalani didikan sesuai dengan perintah agama.

Bobroknya moral seorang anak dan remaja bisa diakibatkan salah satu kesalahan dari orangtuanya seperti dalam hal mendidik anak terlalu keras. keluarga yang sedang bermasalah (broken home). Hal tersebut dapat membuat anak menjadi orang yang temperamental. Kebanyakan dari orang tua tidak memikirkan hal ini, mereka berasumsi jika mereka menjalani hidup sebagaimana yang sedang mereka jalani, peran pengasuhan akan terus dengan sendirinya.

Dalam era modernisasi sekarang ini, peran penting orang tua sangat dibutuhkan. Berkenaan dengan perkembangan kecanggihan teknologi. Sesuatu yang tidak dapat dihindari bahwa teknologi berkembang dengan pesat sehingga penggunaannya banyak digunakan tidak semestinya, Teknologi IT yang paling sering digunakan para anak muda sekarang adalah akses internet yang mudah ditemui, padahal pemerintah sudah mengeluarkan undang-undang anti pornoaksi dan pornografi tapi masih saja mereka kerap mengakses konten yang berbau negatif. Yang jelas dapat merusak moral sang anak. Teknologi canggih yang semestinya diciptakan untuk menambah wawasan malah berakibat pada moral yang jelek.

Pergaulan merupakan interaksi antara beberapa orang baik berupa kekeluargaan, organisasi, ataupun masyarakat. Melalui pergaulan kita akan berkembang karena jadi tahu tentang tata cara bergaul. Sehingga menjadikan individu yang bersosial karena pada dasarnya manusia memang makhluk sosial. Namun pergaulan di era modernisasi ini telah banyak disalah artikan terutama dikalangan anak muda. Sekarang kata-kata pergaulan bebas sudah tidak asing lagi didengar oleh siapapun dan jelas termasuk dalam kategori pergaulan yang negatif.

Pergaulan yang negatif adalah salah satu dari sekian banyak penyebab kehancuran sang anak. Saat ini dapat kita lihat banyaknya sistem pergaulan kawula muda yang mengadopsi gaya ala barat (westernisasi) dimana etika pergaulan ketimuran telah pupus, mungkin anda pernah atau bahkan sering mendengar kata-kata MBA (married by accident). MBA tampaknya sudah menjadi tren dikalangan remaja dimana melakukan hubungan seks sebelum menikah banyak dilakukan pada saat pacaran. Anak-anak muda sudah menganggap tradisi ini hal yang biasa dilakukan pada saat pacaran bahkan ada yang tidak segan-segan untuk merekam adegan mesum tersebut untuk disebarkan dan ditonton dikhalayak ramai. Apakah ini bukan kehancuran bagi sang anak?. Jawabannya tentu saja iya.

Satu lagi permasalahan yang sering ditakuti oleh orang tua yaitu narkoba, sudah jelas barang haram ini dikategorikan sebagai barang berbahaya dan terlarang yang bisa merusak generasi muda. Narkoba menjadi jurang kehancuran bagi sang anak. Ironisnya memakai barang haram ini juga sudah menjadi tren remaja sekarang dengan anggapan bila mengkonsumsi barang ini akan menjadi senang atau yang dikenal dengan bahasa gaulnya (fly). Padahal sudah jelas menurut kesehatan mengkonsumsi barang-barang sejenis narkoba sangat merusak kesehatan terutama pada sistem syaraf apalagi dengan mengkonsumsi barang ini akan membuat ketagihan dan ketergantungan, ini sungguh menakutkan.

Apakah kita sebagai orang tua ingin melihat anak hancur masa depannya karena kesalahan yang tidak semestinya terjadi? Di sinilah peran penting orang tua dalam mengontrol dan mengawasi sang buah hati. Menjadi orang tua bukan soal siapa kita, tetapi apa yang dilakukan. Pengasuhan tidak hanya mencakup tindakan tetapi mencakup pula apa yang kita kehendaki agar sang buah hati kita mengerti akan hidup. Apa artinya hidup dan bagaimana menjalani kehidupan ini dengan baik.

Semua pasti ingin menghendaki hal yang terbaik untuk anak-anaknya. Orang tua ingin mendisiplinkan, mendorong, dan menasihati agar mereka berhasil menjalani kehidupan sedari kanak-kanak hingga sampai dewasa. Orang tua harus menjadi yang terbaik dalam hal apapun. Banyak orang tua ingin mendorong anaknya untuk melakukan hal yang terbaik dalam kehidupannya. Termasuk ingin membuat buah hatinya untuk bebas mengeluarkan dan menggali bakat dan minat yang dimiliki sang anak.

Hal yang semestinya dipahami adalah banyak anak mengalami kesulitan untuk membedakan antara menerima atau menolak tindakan atas apa yang mereka lakukan. Misalnya saja penerimaan orang tua terhadap prestasi yang dimiliki atau dicapai anak bisa dianggap anak sebagai rasa cinta orangtua kepadanya,tetapi penolakan yang dilakukan orang tua terhadap tindakan yang dilakukan anak membuat anak beranggapan mereka tidak dicintai dan disayangi lagi. Setiap anak perlu tahu kalau mereka disayangi dan dicintai orang tua dengan sepenuh hati, meskipun sebaliknya, setiap orang tua harus mencintai dan menyayangi sang buah hati tanpa syarat apapun, baik buruknya sifat maupun sikap yang dimiliki sang buah hati, mereka harus menerima kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh anak.

Semua anak ingin diperhatikan kedua orang tuanya. Pernyatan ini sangat sederhana bagi kita semua, tetapi sifatnya fundamental bagi kedua orang dalam mengasuh buah hati mereka. Karenanya dalam pola pengasuhan sebaiknya setiap orang tua tidak boleh membedakan anak satu sama lain.

Kita juga tidak semestinya membedakan buah hati mereka, baik dalam mendidik maupun memberikan perhatian kepada sang anak. Harus ada rasa keadilan, tidak boleh pilih kasih, karena akan menimbulkan kecemburuan diantara anak. Yang ditakutkan nanti akan membuat anak menjadi rusak, bahkan berpikir kalau mereka tidak disayangi lagi, bahkan ada anak yang beranggapan kalau mereka itu bukan anak dari orang tua mereka sendiri, karena selalu dibeda-bedakan dengan yang lainnya.

Orang tua tidak seharusnya memperlihatkan emosi yang negatif kepada anak-ananya. Ketidakmampuan setiap orang tua dalam mengontrol emosi membuat anak menjadi temperamental dan mempunyai sifat maupun sikap yang buruk yaitu mudah emosional. Akibatnya orang tua yang demikian tidak bisa menjadi model atau peran yang baik untuk anak-anaknya dalam mengontrol anak dan mengasuh buah hatinya.

Tujuan orang tua sebenarnya untuk mengkomunikasikan kepada buah hatinya bahwa mereka memiliki hak untuk merasakan apapun yang mereka rasakan, Mengajari sang buah hati untuk menghargai dan menikmati setiap saat dalam kehidupan sehingga mampu memberi motivasi kepada anak dalam mencegah serta menghadapi masalah yang mereka hadapi kedepan.

Terkadang orang tua sering lupa untuk berinteraksi dengan anak- anaknya. Ada diantara mereka yang lebih mementingkan pekerjaan dari pada melakukan hal itu. Bagi mereka hal itu tidak perlu dilakukan. Mereka beranggapan bahwa materi yang dibutuhkan anak, Padahal seorang anak tidak hanya membutuhkan materi namun juga perhatian dan interaksi dengan orangtuanya. Mereka membutuhkan komunikasi dengan orang tuanya, mereka juga ingin bertukar pikiran dengan orang tuanya. Mereka ingin menceritakan pegalaman apa yang mereka rasakan sehari-hari baik itu pangalaman yang baik maupun pengalaman yang buruk.

Sekali lagi yang perlu diingat oleh kedua orang tua adalah jika seorang anak atau remaja kurang mendapatkan perhatian dari orang tua, besar kemungkinan dia akan menjadi seorang anak dan remaja yang temperamental. Sang anak menjadi bebas dalam melakukan segala hal, baik itu dalam hal kebaikan maupun keburukan. Sebagai orangtua seharusnya memiliki kemampuan untuk memusatkan perhatian pada perilaku positif serta tak lupa pada perilaku buruk sang anak.

Sebagai orang tua yang baik, jangan melihat keburukan atau kebaikan. Namun lihatlah dari tata cara bergaul sang anak, dengan siapa bergaul, bagaimana luas pergaulannya. Bukan sekedar untuk membatasi sang anak dalam bergaul namun diharapkan impian melihat anak sukses mengarungi kehidupan tanpa mengalami kesalahan dalam pergaulan baik dilingkungan keluarga, atau lingkungan luar menjadi sebuah kenyataan. Manfaatnya kembali ke orang tua, sebab sang anak lalu menjadi orang yang menghargai kedua orang tua.